Putin: Semua Pasukan Asing Harus Hengkang Dari Suriah, Termasuk Dari Negaranya
Putin: Semua Pasukan Asing Harus Hengkang Dari Suriah, Termasuk Dari Negaranya. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan semua pasukan asing, termasuk dari negaranya, harus meninggalkan Suriah jika keputusan seperti itu diambil Presiden Bashar al-Assad. Moskow sedang mengejar tujuan seperti itu.
Komentar pemimpin Kremlin itu disampaikan pada hari Rabu dalam sesi pleno Pekan Energi Rusia di Moskow. “Kita harus mengejar tujuan bahwa tidak akan ada pasukan asing, (pasukan) dari negara ketiga di Suriah,” kata Putin, seperti dikutip TASS, Kamis (4/10/2018).
“Termasuk Rusia, jika ini akan diadopsi pada tingkat pemerintahan Republik Arab Suriah,” ujarnya, ketika moderator bertanya apakah pasukan Moskow termasuk yang dia maksud.
Putin mengatakan, Rusia tertarik pada stabilitas di Suriah. Alasannya, situasi seperti itu akan berpengaruh baik pada pasar energi serta keamanan internasional dan perang melawan terorisme.
Dalam forum itu, dia juga menyinggung kesepakatan Rusia dan Turki tentang pembentukan zona demiliterisasi di wilayah Provinsi Idlib, Suriah. “Ini adalah kesepakatan yang sangat baik antara Rusia dan Turki dalam kasus ini. Itu karena mencegah pertumpahan darah lebih lanjut,” kata Putin.
Pada pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Sochi 17 September lalu, Putin sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib yang mencakup sepanjang garis kontak antara pasukan pemerintah dan oposisi. Zona itu mulai berlaku 15 Oktober nanti.
Dengan pemberlakukan zona tersebut, perangkat keras militer harus ditarik dari sana dan kendali wilayah akan dilakukan oleh patroli militer Rusia dan Turki.
“Saya ingin mencatat bahwa sekarang kami benar-benar aktif bekerja untuk mengimplementasikan perjanjian ini. Mitra Turki kami juga melakukan hal ini. Kami menyepakati ini dan kami melihat ini, dan kami berterima kasih untuk itu dan kami akan bekerja sama dengan mereka lebih lanjut dengan dukungan Iran, dalam hal ini,” papar Putin.
Untuk diketahui, Idlib adalah satu-satunya wilayah Suriah yang besar, yang masih tetap di bawah kendali kelompok-kelompok bersenjata ilegal. Pada tahun 2017, zona de-eskalasi didirikan di sebelah utara wilayah tersebut, di mana militan enggan untuk meletakkan senjata mereka dan menandatangani kesepakatan rekonsiliasi dengan pihak berwenang Suriah.
Comments
Post a Comment